Alasan Beralih ke EV Sharing
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 26-11-2025
Oto Team · Oto Team
Alasan Beralih ke EV Sharing
Zara, 27 tahun, tinggal di kawasan dalam kota Melbourne. Ia baru-baru ini memutuskan untuk melepas mobil pribadinya.
Bukan karena ia anti–berkendara, tetapi karena akhirnya sadar bahwa memiliki mobil sudah tidak seefisien dahulu. Denda parkir yang makin sering datang, biaya asuransi yang terus naik, serta harga bahan bakar yang sulit diprediksi membuat kendaraan pribadi terasa lebih seperti beban ketimbang kebebasan.
Namun Zara masih butuh transportasi untuk pergi ke kelas olahraga, liburan singkat ke alam, hingga menghadiri konser malam. Lalu apa solusinya? Sebuah kendaraan listrik bersama yang diparkir hanya lima menit dari apartemennya. Ia cukup membuka aplikasi, memesan mobil, membayarnya per jam, dan tidak perlu lagi repot memikirkan servis, perawatan, ataupun biaya administrasi. Zara ternyata bukan satu-satunya. Di berbagai kota di Australia dan kini merambah ke Selandia Baru, Inggris, serta beberapa wilayah Kanada, anak-anak muda di kawasan urban mulai beralih ke cara berkendara yang lebih hemat, simpel, dan ramah lingkungan: community-based electric car sharing, atau berbagi kendaraan listrik berbasis komunitas.

Mengapa Membeli Mobil Tidak Lagi Masuk Akal bagi Banyak Profesional Muda?

Mari lihat gambaran besarnya. Di Sydney atau Brisbane, harga mobil listrik baru bisa menyentuh angka lebih dari 55.000 dolar Australia. Itu baru harga unitnya. Belum termasuk asuransi bulanan yang bisa mencapai sekitar 120 dolar, biaya registrasi tahunan, hingga ongkos servis yang juga kian meningkat, bahkan untuk kendaraan listrik.
Belum lagi kerepotan parkir kota besar, tarif tol, serta kenyataan pahit bahwa sebagian besar mobil pribadi hanya digunakan sekitar lima persen dari total waktu dalam sehari. Sisanya? Terparkir, diam, tetapi tetap menghabiskan uang.
Bagi banyak pekerja muda yang tinggal di pusat kota, perhitungan ini mengarah pada satu pertanyaan besar:
"Mengapa kami menghabiskan begitu banyak uang untuk sesuatu yang jarang kami gunakan?"
Pertanyaan inilah yang kini mendorong perubahan besar dalam perilaku berkendara kaum urban.

Apa Itu EV Sharing Berbasis Komunitas? Dan Mengapa Layanannya Meledak?

EV sharing bukan sekadar menyewa mobil untuk akhir pekan. Konsep ini menempatkan beberapa unit kendaraan listrik langsung di lingkungan tempat tinggal, biasanya di area parkir publik atau carport khusus. Pengguna cukup mendaftar lewat aplikasi, seperti Evee, Flexicar, atau Popcar lalu memesan dan membuka mobil hanya dengan ponsel.
Prosesnya sesederhana ini:
- Daftar melalui aplikasi dalam hitungan menit.
- Pesan dan buka kendaraan tanpa kunci fisik.
- Bayar hanya untuk waktu penggunaan, sudah termasuk asuransi dan energi.
- Kembalikan ke lokasi awal tanpa aturan drop-off yang membingungkan.
Anda tetap menjadi pengemudinya, tetapi tanpa komitmen jangka panjang. Di kota-kota seperti Adelaide dan Wellington, beberapa layanan bahkan menggunakan energi surya untuk mengisi daya mobil, menjadikannya pilihan yang lebih terjangkau sekaligus berkelanjutan.
Alasan Beralih ke EV Sharing

Manfaat Nyata yang Mulai Dicari Banyak Orang

Anak-anak muda kota tidak beralih ke EV sharing hanya karena teknologinya terlihat futuristik. Mereka berpindah karena sistem ini benar-benar menyelesaikan masalah sehari-hari mereka. Berikut manfaat yang paling dirasakan:
Biaya jauh lebih rendah
Tanpa cicilan, tanpa servis, tanpa biaya mengejutkan.
Kehidupan lebih tenang
Anda tidak perlu lagi memikirkan bengkel, ban bocor, atau surat-surat kendaraan.
Fleksibilitas penuh
Ingin mobil yang lebih besar untuk perjalanan akhir pekan? Tinggal pesan model lain.
Lebih ramah lingkungan
Tanpa emisi knalpot dan banyak yang menggunakan energi terbarukan.
Pengguna EV sharing rata-rata menghemat lebih dari 3.000 dolar Australia per tahun. Itu belum termasuk penghematan waktu dan tenaga karena tidak perlu mengurus hal teknis kendaraan.

Bisakah EV Sharing Menggantikan Mobil Pribadi Sepenuhnya?

Tentu saja jawabannya berbeda-beda. Bagi keluarga dengan anak kecil atau mereka yang tinggal jauh dari pusat kota, memiliki mobil pribadi mungkin tetap yang paling praktis. Namun bagi para profesional muda yang tinggal di perkotaan padat, EV sharing terbukti sudah lebih dari cukup.
Di Sydney’s Inner West, sebuah program uji coba tingkat daerah menunjukkan bahwa satu mobil listrik berbagi bisa menggantikan hingga sembilan mobil pribadi penduduk. Selain mengurangi emisi, program itu juga menghemat banyak biaya dan membuka ruang parkir baru.
Bahkan beberapa penyedia layanan kini menjamin ketersediaan mobil 24 jam di kawasan tertentu. Jika mobil tidak tersedia, beberapa perusahaan memberikan kredit perjalanan sebagai kompensasi. Artinya, kesenjangan kenyamanan antara memiliki mobil dan berbagi mobil makin mengecil.

Coba Sebelum Membeli Atau Jangan Beli Sama Sekali

Jika Anda penasaran ingin mencoba mobil listrik tanpa harus membeli, EV sharing adalah pilihan paling aman. Ingin merasakan pengalaman mengemudi Hyundai Ioniq atau Polestar 2? Pesan satu unit untuk sehari.
Sebagian pengguna akhirnya memutuskan membeli mobil listrik sendiri. Tetapi banyak juga yang, seperti Zara, memilih tetap menggunakan layanan berbagi dan mengalihkan uang yang dihemat untuk hal yang lebih penting, mulai dari tabungan, perjalanan, hingga meningkatkan kualitas tempat tinggal.
Ketika kendaraan pribadi Anda lebih sering terparkir daripada digunakan, mungkin saatnya mulai berpikir bukan sebagai pemilik, tetapi sebagai pengguna.
Mungkin kebebasan berkendara bukan berasal dari memiliki kunci kendaraan.
Mungkin justru datang dari kenyataan bahwa Anda tidak perlu memilikinya sama sekali.