Mobil Listrik vs Bensin
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 20-11-2025
Oto Team · Oto Team
Mobil Listrik vs Bensin
Bulan lalu, seorang teman bercerita bahwa ia bingung antara membeli mobil listrik atau tetap memilih mobil bensin.
Ia bukan khawatir soal teknologi atau pengalaman mengemudi, pertanyaannya sederhana: mana yang lebih murah dalam jangka panjang? Saat ini, semakin banyak pengemudi yang mempertanyakan hal serupa. Namun jawabannya ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan.

Harga Awal: Kejutan di Etalase atau Hemat di Kantong?

Mobil listrik seringkali datang dengan harga awal yang lebih tinggi dibanding mobil bensin. Salah satu komponen termahal adalah baterai, dan biaya ini tentu dibebankan ke pembeli. Sementara itu, mobil bensin biasanya memiliki harga awal yang lebih ramah di kantong.
Namun, ada hal menarik: banyak daerah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik, mulai dari potongan pajak hingga diskon registrasi. Tergantung lokasi Anda, insentif ini bisa menutup selisih harga atau bahkan membuat mobil listrik lebih murah saat pembelian. Jadi, meski harga di showroom tampak lebih tinggi, tagihan akhir bisa jadi mengejutkan.

Biaya Bahan Bakar: Listrik vs. Bensin

Di sinilah mobil listrik sering unggul. Rata-rata, mengisi daya mobil listrik jauh lebih murah dibanding mengisi tangki bensin, terutama jika Anda bisa mengisi di rumah pada jam off-peak. Beberapa pemilik bahkan memasang panel surya untuk menekan biaya lebih jauh.
Di sisi lain, harga bensin selalu berubah-ubah. Jika perjalanan harian Anda cukup panjang, biaya bahan bakar bisa membengkak. Untuk pengemudi yang menempuh jarak jauh setiap tahun, penghematan dari mobil listrik bisa sangat signifikan.

Perawatan: Lebih Sedikit Bagian yang Harus Diperbaiki

Salah satu keuntungan finansial terbesar mobil listrik terletak pada perawatan. Motor listrik memiliki jauh lebih sedikit komponen yang bergerak dibanding mesin pembakaran. Itu berarti tidak perlu ganti oli, busi, atau sering khawatir soal kerusakan mekanis. Rem juga lebih awet berkat sistem pengereman regeneratif.
Sebaliknya, mobil bensin membutuhkan servis rutin, mulai dari ganti oli hingga perbaikan sistem knalpot. Selama lima hingga sepuluh tahun, biaya ini bisa menumpuk. Meskipun baterai mobil listrik mungkin perlu diganti suatu saat, sebagian besar produsen memberikan garansi minimal delapan tahun, sehingga kemungkinan pengeluaran besar di awal kepemilikan relatif kecil.
Mobil Listrik vs Bensin

Nilai Jual Kembali: Masih Dinamis

Nilai jual kembali menjadi lebih kompleks. Pasar mobil bekas untuk mobil bensin sudah mapan, sementara mobil listrik masih berkembang. Kondisi baterai menjadi faktor utama dalam menentukan harga jual, dan perkembangan teknologi yang cepat kadang membuat model lama terlihat ketinggalan zaman.
Meski begitu, permintaan mobil listrik bekas meningkat seiring semakin banyak orang mencari cara murah untuk masuk ke dunia kendaraan listrik. Di beberapa pasar dengan adopsi EV yang cepat, nilai jual kembali mulai stabil dan bahkan naik.

Biaya Tersembunyi dan Keuntungan Tambahan

Saat membandingkan biaya, seringkali kita melewatkan beberapa hal tambahan. Untuk mobil listrik, Anda mungkin perlu memasang stasiun pengisian di rumah, yang menambah biaya awal. Di sisi lain, beberapa kota menawarkan parkir gratis atau diskon untuk EV, bahkan jalur khusus yang bisa menghemat waktu.
Untuk mobil bensin, biaya tersembunyi biasanya muncul dalam bentuk biaya lingkungan, perbaikan terkait emisi, atau premi asuransi yang lebih tinggi di daerah dengan regulasi ketat.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Jadi, mobil mana yang lebih hemat, listrik atau bensin? Jawabannya sangat bergantung pada kebiasaan mengemudi, lokasi, dan berapa lama Anda berencana memegang mobil tersebut.
- Kepemilikan jangka pendek – Jika Anda berencana menjual mobil dalam beberapa tahun, mobil bensin terlihat lebih aman karena nilai jual kembali lebih dapat diprediksi.
- Pengemudi jarak jauh – Jika Anda menempuh banyak kilometer setiap tahun, penghematan bahan bakar dan perawatan mobil listrik bisa segera menutupi harga beli yang lebih tinggi.
- Pemilik jangka panjang – Bagi yang ingin menggunakan mobil hingga satu dekade, mobil listrik seringkali lebih hemat karena biaya perawatan dan bahan bakar yang lebih rendah.
Teman kami akhirnya melakukan perhitungan. Meski harga awal mobil listrik lebih tinggi, rutinitas perjalanannya sehari-hari dan insentif lokal membuat EV lebih menguntungkan. Pilihan ini bukan hanya soal teknologi, tetapi soal gaya hidup dan anggaran jangka panjang.
Intinya: memilih antara mobil listrik dan mobil bensin bukan hanya soal mobil itu sendiri. Ini soal bagaimana Anda mengemudi, di mana Anda tinggal, dan apa yang paling Anda hargai, kepastian hari ini atau penghematan di masa depan.