Masa Depan Tanpa Parkir
Muhammad Irvan
Muhammad Irvan
| 20-11-2025
Oto Team · Oto Team
Masa Depan Tanpa Parkir
Anda mengelilingi blok jalan lagi. Dan lagi. Jam sudah menunjukkan 08:43 pagi, Anda sudah terlambat, dan masih belum ada tempat parkir yang tersedia.
Ketika akhirnya berhasil menyelip di sebuah tempat sempit, biayanya $7 untuk satu jam pertama. Menjelang akhir minggu, biaya parkir bisa lebih mahal dibandingkan dengan satu tangki bahan bakar.
Jika Anda tinggal di kota seperti Singapura, Zurich, atau Tokyo, skenario ini bukan hal yang asing, ini adalah hal yang lumrah. Namun kini, kota-kota ini perlahan mulai mengubah cara pandang tentang transportasi, menunjukkan apa yang terjadi ketika kota tidak lagi dibangun untuk parkir, tetapi untuk mobilitas cerdas dan fleksibel.

Biaya Tersembunyi Parkir di Kota Modern

Mengemudi di kota besar ternyata mahal, bukan hanya karena bensin atau tol, tetapi juga karena pajak "tersembunyi" dari parkir. Di Singapura, satu jam parkir di kawasan bisnis bisa mencapai $4–$8. Bayangkan jika harus melakukan perjalanan harian atau mampir ke beberapa tempat, biaya ini cepat menumpuk.
Namun masalahnya tidak hanya uang. Mengelilingi kota untuk mencari parkir menambah kemacetan, membakar bahan bakar, dan menguras waktu berharga. Yang paling menyebalkan, mobil-mobil itu sebagian besar tidak digunakan hingga 95% dari waktu, padahal lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk perumahan, taman, atau transportasi umum.

Bagaimana Memindahkan Orang Tanpa Parkir?

Singapura dikenal memiliki kebijakan mobil yang ketat, tetapi kota ini juga memimpin inovasi dalam model yang disebut "perjalanan tanpa parkir." Alih-alih membangun lebih banyak garasi atau lahan parkir, kota-kota seperti Singapura bereksperimen dengan:
Layanan shuttle otonom sesuai permintaan yang beroperasi di rute pendek di area perumahan dan komersial.
Jaringan mikro-transit frekuensi tinggi, menggunakan kendaraan listrik kecil atau van yang menggantikan kebutuhan mobil pribadi.
Zona "drop-off only" di kantor, di mana pegawai tinggal turun di pintu, dan kendaraan langsung bergerak untuk menjemput penumpang berikutnya atau kembali ke hub mobilitas.
Fokusnya bukan sekadar membuat parkir lebih murah, tetapi menghapus kebutuhan parkir sama sekali.

Studi Kasus: Model Perjalanan Singkat di Singapura

Bayangkan ini: Anda membuka aplikasi pukul 07:15 pagi, dan kendaraan listrik bersama tiba di depan pintu lima menit kemudian. Anda naik, berkendara 12 menit ke kantor, dan turun tepat di pintu masuk. Tidak ada parkir, tidak ada kunci, tidak ada stres.
Di balik layar, kendaraan langsung menjemput penumpang lain atau menuju depot pengisian. Pola yang sama berlaku saat pulang, panggil kendaraan, naik, turun, selesai.
Model ini sudah aktif di beberapa zona di Singapura, terutama di taman teknologi dan kawasan universitas. Program percontohan menunjukkan, model ini bisa mengurangi biaya perjalanan hingga 40% dan mengurangi kemacetan dengan menghilangkan "waktu mati" parkir.
Masa Depan Tanpa Parkir

Kenapa Ini Penting untuk Kota Lain

Meski terdengar futuristik, konsep ini sudah menyebar. Zurich membatasi pembangunan tempat parkir baru sejak tahun 1990-an. Alih-alih membangun garasi baru, kota ini berinvestasi pada trem tepat waktu dan hub mobilitas jarak pendek.
Di Tokyo, seseorang harus membuktikan memiliki tempat parkir sebelum membeli mobil, kebijakan ini membentuk sistem mobilitas kota secara keseluruhan. Hasilnya? Kota padat, bisa ditempuh berjalan kaki, dan transportasi umum digunakan secara masif.
Kota-kota ini membuktikan bahwa mobil tanpa parkir bukan hanya mungkin tetapi lebih baik.

Tiga Pelajaran untuk Perencana Kota dan Startup Mobilitas

1. Rancang Perjalanan, Bukan Tempat Parkir
Hentikan berpikir bahwa mobilitas berarti kepemilikan mobil. Fokuslah pada "pemenuhan perjalanan." Baik itu antar-jemput sekolah atau belanja harian, pengguna menginginkan kenyamanan, bukan tempat parkir.
2. Perjalanan Pendek Sangat Penting
Di area perkotaan, sebagian besar perjalanan menggunakan mobil kurang dari 15 menit. Inilah momen yang tepat untuk shuttle listrik, mikrotransit, atau kendaraan otonom berkecepatan rendah.
3. Lahan Lebih Berharga daripada Tempat Parkir
Setiap tempat parkir memiliki biaya, bahkan jika tampak gratis. Mengubah lahan parkir menjadi jalur sepeda, ruang hijau, atau kafe memberikan keuntungan jangka panjang yang lebih tinggi bagi kota dan komunitas.

Bagaimana Jika Anda Tidak Pernah Perlu Parkir Lagi?

Parkir telah menjadi bagian default kehidupan perkotaan selama lebih dari satu abad. Tapi mungkin saat ini kita mencapai titik di mana parkir tidak lagi diperlukan.
Ketika mobil tidak perlu parkir, mereka berhenti menjadi beban dan mulai kembali ke fungsi aslinya: membawa orang ke tujuan, cepat, murah, dan tanpa repot mencari ruang.
Mungkin masa depan bukan tentang mencari parkir yang lebih baik. Tapi tentang tidak perlu parkir sama sekali.