Kesalahan Berkendara Umum
Denny Kusuma
| 04-12-2025

· Oto Team
Pernahkah Anda merasa jantung berdegup kencang karena rem mendadak atau hampir menabrak mobil lain di jalan dan berpikir, "Itu bisa saja terjadi pada kami"?
Banyak orang berpikir kecelakaan hanya terjadi karena cuaca ekstrem atau kerusakan kendaraan, padahal kenyataannya, kebanyakan kecelakaan terjadi akibat kesalahan berkendara sehari-hari yang bisa dilakukan siapa saja. Menyadari kesalahan-kesalahan ini adalah langkah pertama untuk tetap aman di jalan.
1. Mengemudi Melebihi Kecepatan
Banyak orang menganggap mengemudi dengan kecepatan tinggi hanya pelanggaran kecil, namun ini adalah salah satu penyebab utama kecelakaan. Mengemudi lebih cepat dari batas yang ditentukan atau terlalu cepat untuk kondisi jalan mengurangi waktu reaksi dan meningkatkan risiko cedera parah jika terjadi tabrakan. Pengemudi yang aman selalu menyesuaikan kecepatan dengan kondisi lalu lintas, cuaca, dan visibilitas, bukan hanya batas kecepatan. Misalnya, memperlambat kecepatan 5–10 km/jam saat hujan atau di jalan macet bisa memberi Anda detik-detik ekstra untuk menghindari tabrakan. Ingat, semakin tinggi kecepatan, kemampuan untuk mengendalikan setir dan pengereman juga semakin berkurang, yang bisa fatal jika ada pejalan kaki atau rintangan mendadak.
2. Mengikuti Kendaraan Terlalu Dekat
Mengikuti kendaraan di depan terlalu dekat adalah kesalahan yang sangat umum. Hal ini mengurangi waktu reaksi saat mobil di depan berhenti secara tiba-tiba. Menjaga jarak aman, biasanya tiga detik dalam kondisi ideal dan lebih jauh saat cuaca buruk, memberi waktu untuk pengereman terkendali dan mencegah kecelakaan beruntun. Bahkan saat lalu lintas padat, bersabar dan menjaga jarak jauh lebih aman daripada menyalip atau memotong untuk menghemat beberapa detik. Bayangkan ketika Anda masuk ke jalan tol di jam sibuk; ruang ekstra memberi waktu untuk menyesuaikan kecepatan dengan aman jika ada perlambatan mendadak.
3. Berkendara Sambil Terdistra
Gangguan di jalan sangat banyak: ponsel, GPS, musik, penumpang, bahkan makanan atau minuman. Penelitian menunjukkan bahwa meski sekadar melihat ke arah lain beberapa detik, bisa menyebabkan kecelakaan serius. Pengemudi yang fokus membatasi gangguan dengan menaruh perangkat jauh dari jangkauan, menggunakan sistem hands-free, dan menghindari multitasking saat mengemudi. Misalnya, mengatur rute perjalanan dan playlist sebelum menyalakan mesin memastikan perhatian tetap berada di jalan. Kebiasaan sederhana seperti meletakkan ponsel menghadap ke bawah atau menggunakan perintah suara untuk navigasi bisa meningkatkan fokus secara signifikan.
4. Pergantian Jalur yang Tidak Tepat
Sering kali kecelakaan terjadi karena pengemudi berpindah jalur tanpa memberi sinyal atau tidak memeriksa blind spot. Banyak tabrakan terjadi karena pengemudi tidak menyadari adanya sepeda motor, sepeda, atau kendaraan lain di jalur sebelah. Pengemudi yang aman selalu memberi sinyal jauh sebelum berpindah jalur, memeriksa spion, dan menengok ke belakang untuk memastikan jalur kosong. Pergantian jalur yang hati-hati jauh lebih aman dibandingkan terburu-buru untuk menghindari kemacetan. Selain itu, hindari berpindah jalur di detik-detik terakhir dekat persimpangan atau area merge, karena ini sering menyebabkan tabrakan di lalu lintas padat.
5. Mengabaikan Kondisi Cuaca
Cuaca memiliki dampak besar terhadap keselamatan berkendara, namun banyak pengemudi mengabaikannya. Hujan, kabut, atau jalan licin mengurangi traksi dan visibilitas, membuat kecepatan normal menjadi berbahaya. Menyesuaikan kecepatan, menambah jarak aman, dan menggunakan lampu dengan tepat adalah kebiasaan defensif yang penting. Bahkan sedikit jalan yang basah bisa berbahaya jika pengemudi menganggap kondisi normal. Menghormati kondisi cuaca dan menyesuaikan gaya berkendara dapat mencegah banyak kecelakaan setiap tahun. Misalnya, saat hujan ringan, jarak pengereman bisa dua kali lipat, jadi mengurangi kecepatan dan menambah jarak dari kendaraan depan sangat penting.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini bukan tentang menjadi terlalu berhati-hati, melainkan tentang tetap proaktif dan waspada. Pengemudi yang cerdas memahami bahwa kecelakaan sering terjadi dalam situasi sehari-hari, dan beberapa penyesuaian kecil bisa menyelamatkan nyawa. Mengurangi kecepatan, menjaga jarak aman, meminimalkan gangguan, memeriksa blind spot, dan menghormati kondisi jalan bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman berkendara yang lebih aman.
Saat berikutnya Anda menyalakan mesin, luangkan waktu sejenak untuk menilai kebiasaan berkendara. Apakah Anda mengebut untuk menghemat beberapa menit? Menggapai ponsel saat berhenti di lampu merah? Kesalahan kecil sekalipun bisa berkembang menjadi situasi berbahaya. Dengan memperbaiki lima kesalahan umum ini, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga membuat jalan lebih aman bagi semua orang. Ingat, pengemudi terbaik bukan yang paling cepat, melainkan yang paling waspada, mampu mengantisipasi bahaya, dan selalu menyesuaikan sebelum kesalahan terjadi.