Daya EV di Musim Dingin
Saraswati Pramita
| 29-12-2025

· Oto Team
Melangkah ke mobil listrik Anda di pagi hari yang dingin terasa hangat dan nyaman, sampai Anda melihat dashboard dan menyadari jarak tempuh tiba-tiba menyusut drastis.
Banyak pemilik mobil listrik merasakan hal yang sama: baterai seolah "menghilang" lebih cepat saat cuaca dingin dibandingkan cuaca hangat.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghindari hitungan detik menegangkan di tengah perjalanan? Mari kita telusuri ilmu di baliknya, kebiasaan yang memperburuk, serta solusi praktis agar perjalanan Anda tetap lancar.
Mengapa Cuaca Dingin Sangat Mempengaruhi Mobil Listrik
Di balik setiap mobil listrik terdapat baterai lithium-ion yang menyimpan dan melepaskan energi melalui reaksi kimia. Saat suhu turun, reaksi kimia ini melambat. Bayangkan seperti tubuh Anda yang mencoba berlari di udara dingin, performa Anda tidak sebaik biasanya.
Tapi bukan hanya masalah kimia. Sistem pemanas kabin, defrost kaca, dan kursi hangat semuanya membutuhkan energi. Pada mobil berbahan bakar bensin, panas dari mesin bisa digunakan untuk menghangatkan kabin tanpa tambahan beban. Pada mobil listrik, baterai yang harus melakukan semua pekerjaan itu sendiri. Gabungan baterai yang lambat bereaksi dan kebutuhan energi tinggi inilah yang menjadi penyebab utama "kecemasan jarak tempuh".
Apa Saja Penyebab Utama Penurunan Jarak Tempuh di Cuaca Dingin
Beberapa faktor signifikan membuat jarak tempuh menyusut lebih cepat. Berikut ulasan utama:
- Efisiensi baterai menurun: Cuaca dingin memperlambat pergerakan ion dalam baterai, sehingga energi yang tersedia bisa berkurang 10–40% tergantung suhu.
- Sistem pemanas: Memanaskan kabin secara penuh bisa menghabiskan energi hampir setara dengan mengemudi di jalan tol. Mobil listrik lama dengan pemanas resistif sering menjadi biang kerok.
- Performa ban: Karet ban mengeras dan jalan bersalju atau berlumpur meningkatkan resistensi gulir, membuat mobil bekerja lebih keras.
- Drag udara meningkat: Udara dingin lebih padat, sehingga mobil menghadapi hambatan lebih besar yang sedikit demi sedikit mengurangi efisiensi.
- Perjalanan singkat: Menghangatkan baterai untuk perjalanan pendek berulang kali lebih boros energi dibanding perjalanan panjang yang stabil.
7 Cara Pintar Agar Jarak Tempuh Tidak Menyusut di Cuaca Dingin
Untungnya, ada banyak cara untuk menjaga baterai tetap efisien di cuaca dingin:
- Precondition mobil Anda
Banyak mobil listrik memungkinkan Anda menghangatkan kabin dan baterai saat masih terhubung ke listrik. Atur melalui aplikasi sebelum berangkat pagi hari. Ini menggunakan daya listrik dari grid, bukan baterai, sehingga Anda memulai perjalanan dalam kondisi hangat dan efisien.
- Gunakan pemanas kursi dan stir
Menghangatkan tubuh langsung menggunakan energi lebih sedikit dibandingkan memanaskan seluruh kabin. Turunkan suhu kabin sedikit, dan manfaatkan pemanas lokal yang tersedia.
- Parkir di tempat yang tepat
Jika memungkinkan, parkir di dalam ruangan atau setidaknya terlindung dari angin. Bahkan garasi sederhana bisa mengurangi dinginnya baterai semalaman.
- Manfaatkan mode eco atau winter
Banyak mobil listrik memiliki mode winter atau eco yang menyesuaikan akselerasi dan pengaturan pemanas. Satu sentuhan kecil ini bisa menambah jarak tempuh yang signifikan.
- Periksa kondisi ban secara rutin
Ban musim dingin dengan tekanan yang tepat mengurangi resistensi gulir dan meningkatkan traksi. Pastikan tekanan ban selalu optimal karena cuaca dingin bisa menurunkannya.
- Atur waktu pengisian baterai
Jika memungkinkan, isi daya sebelum berangkat. Baterai yang baru diisi lebih hangat dan performanya lebih baik. Jika sering melakukan perjalanan singkat, gabungkan perjalanan agar baterai tetap hangat, tidak mendingin di antara perjalanan.
- Perbarui perangkat lunak mobil
Produsen mobil sering mengeluarkan pembaruan over-the-air untuk mengoptimalkan baterai dan sistem pemanas di cuaca dingin. Jangan abaikan pembaruan ini, efeknya bisa langsung terasa pada jarak tempuh.
Saat Cuaca Dingin Ekstrem
Dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrem, kebiasaan terbaik sekalipun tidak selalu menghilangkan penurunan jarak tempuh. Beberapa pemilik menggunakan pemanas baterai portabel atau memanfaatkan pengisian terjadwal agar baterai tetap hangat. Ada pula yang menyesuaikan ekspektasi, memahami bahwa kehilangan 20–30% jarak tempuh adalah normal saat suhu turun drastis.
Kuncinya bukan melawan cuaca dingin, tapi mengelolanya. Dengan memanfaatkan teknologi seperti preconditioning dan kebiasaan hemat energi seperti menggunakan pemanas kursi, jarak tempuh yang hilang bisa dikurangi secara signifikan.
Melihat Cuaca Dingin dari Sudut yang Berbeda
Cuaca dingin tidak selalu harus menimbulkan stres. Ya, jarak tempuh akan menurun, tetapi perhatikan keuntungan lainnya: kursi hangat yang langsung menghangatkan tubuh, mobil yang siap digunakan tanpa repot, dan tidak perlu khawatir tentang oli mesin beku seperti pada mobil bensin. Jika kita fokus pada keuntungan EV dan merencanakan kebiasaan yang tepat, kekurangan terasa lebih ringan.
Jadi, saat dashboard menunjukkan jarak tempuh berkurang di pagi hari yang dingin, jangan panik. Ingat, dengan kebiasaan dan teknologi yang tepat, setiap perjalanan tetap nyaman. Dan siapa tahu, menguasai mobil listrik Anda di cuaca dingin bisa memberi rasa tenang yang tak ternilai.