Fatal Familial Insomnia
Ditha Anggraeni
| 24-12-2025

· Science Team
Fatal Familial Insomnia (FFI) adalah gangguan genetik yang sangat langka dan fatal, ditandai dengan ketidakmampuan tidur yang semakin parah hingga akhirnya merusak fungsi tubuh yang penting dan berujung pada kematian.
Berbeda dengan gangguan tidur pada umumnya, FFI disebabkan oleh kerusakan pada protein prion di dalam otak, yang terjadi akibat mutasi genetik yang diwariskan.
Asal Usul Genetik dan Mekanisme FFI
FFI disebabkan oleh mutasi autosomal dominan pada gen protein prion (PRNP) yang terletak di kromosom 20. Gen PRNP mengkode protein PrP, yang peran biologisnya secara pasti masih belum sepenuhnya dipahami. Mutasi ini menyebabkan protein PrP mengalami perubahan bentuk yang tidak normal, membentuk bentuk toksik yang menumpuk terutama di thalamus, bagian otak yang sangat penting untuk mengatur tidur, suhu tubuh, dan fungsi otonom lainnya. Protein yang terlipat salah ini menyebabkan kerusakan pada neuron dan mengganggu pengaturan siklus tidur-bangun serta metabolisme tubuh.
Mereka yang mewarisi gen yang bermutasi ini memiliki kemungkinan 50% untuk mewariskannya pada keturunannya. Ini menunjukkan pola pewarisan yang sangat kuat. Meskipun sebagian besar kasus bersifat turun-temurun, ada juga kasus langka di mana mutasi baru dapat terjadi secara spontan.
Gejala yang Berkembang dan Tahapan Penyakit
Gejala FFI biasanya mulai muncul antara usia 40 hingga 60 tahun. Pada awalnya, gejalanya sangat halus, dimulai dengan kesulitan tidur dan tidur yang terfragmentasi. Seiring berjalannya waktu, insomnia semakin parah, mengganggu fungsi kognitif seperti daya ingat dan konsentrasi. Selain itu, pasien juga bisa mengalami gangguan otonom, seperti tekanan darah tinggi, detak jantung yang cepat, berkeringat berlebihan, dan ketidakstabilan suhu tubuh.
Pada tahap selanjutnya, gejala neurologis lainnya mulai muncul, seperti ataksia (kehilangan koordinasi gerakan tubuh), halusinasi, deliria, kesulitan menelan (disfagia), dan penurunan kognitif yang parah. Sebagian besar individu yang menderita FFI akan meninggal dalam waktu 6 bulan hingga 3 tahun setelah gejala pertama kali muncul, sering kali akibat komplikasi seperti infeksi atau kegagalan jantung yang terkait dengan kerusakan sistemik yang terjadi akibat penyakit ini.
Tantangan Diagnosis FFI
Diagnosis FFI tidaklah mudah. Dokter biasanya mengandalkan pengamatan klinis dan riwayat keluarga pasien, ditambah dengan tes genetik untuk memastikan adanya mutasi gen PRNP. Pemeriksaan tidur mungkin mengungkapkan gangguan tidur yang sangat parah, dan analisis cairan serebrospinal (CSF) dapat digunakan untuk mengecualikan kondisi lain yang mirip. Pemeriksaan postmortem (setelah kematian) sering kali menunjukkan kerusakan khas pada otak, terutama di thalamus, yang diakibatkan oleh penumpukan prion.
Karena gejalanya sering tumpang tindih dengan gangguan neurodegeneratif dan gangguan tidur lainnya, pengenalan dini terhadap FFI sangatlah sulit. Oleh karena itu, banyak orang yang terdiagnosis baru menemukannya pada tahap yang sudah cukup lanjut.
Pendekatan Pengobatan Saat Ini
Saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan atau menghentikan perkembangan FFI. Pengobatan yang ada masih bersifat simptomatik dan paliatif, yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan tidur dan meningkatkan kualitas hidup pasien selama mungkin. Obat-obatan seperti sedatif, melatonin, atau antipsikotik digunakan untuk membantu tidur. Selain itu, dukungan nutrisi dan terapi fisik diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh yang masih ada.
Perawatan multidisipliner, yang melibatkan ahli saraf, psikiater, serta tim medis lainnya, sangat penting dalam mengelola kondisi ini. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas hidup pasien, meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan.
Pentingnya Penelitian dan Kesadaran Keluarga
Penemuan prion sebagai agen penyebab penyakit ini didorong oleh penelitian Dr. Stanley B. Prusiner, seorang ahli saraf dan biokimiawan yang dianugerahi Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran atas penemuannya tentang prion. Penelitian Prusiner menunjukkan bahwa penyakit neurodegeneratif, termasuk FFI, tidak disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus atau bakteri, melainkan oleh protein yang terlipat salah (prion) yang menumpuk di otak dan merusak fungsi-fungsi vital otak.
Meskipun FFI sangat jarang, kesadaran tentang penyakit ini sangat penting, terutama bagi keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa. Mengingat sifat penyakit yang sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup, penting bagi keluarga yang terpengaruh untuk mendapatkan dukungan medis dan psikologis yang tepat.
Kesimpulan
Fatal Familial Insomnia adalah penyakit yang sangat langka dan mengerikan, yang dapat menghancurkan hidup seseorang secara perlahan. Penyakit ini menyoroti hubungan yang mengerikan antara genetika dan neurodegenerasi, yang berdampak pada pengaturan tidur serta fungsi-fungsi otonom tubuh yang vital. Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan FFI, pengelolaan yang tepat melalui perawatan paliatif dapat membantu pasien mempertahankan kualitas hidup. Semakin banyak penelitian tentang prion dan penyakit ini akan membuka harapan baru untuk penemuan terapi yang lebih efektif di masa depan.
Bagi keluarga yang memiliki riwayat FFI, kesadaran akan penyakit ini dan pemeriksaan genetik dapat membantu mengenali gejala lebih awal dan mendapatkan perawatan yang tepat. Penyakit ini mungkin sangat langka, namun pemahaman yang lebih baik akan membuka jalan bagi solusi yang lebih baik di masa depan.