Panduan Merawat Succulent
Ditha Anggraeni
| 25-12-2025

· Photography Team
Succulent sedang menjadi primadona di dunia tanaman hias. Bentuknya unik, warnanya beragam, dan perawatannya terkenal mudah.
Tidak heran jika tanaman ini digemari oleh banyak orang, baik yang sudah lama menyukai tanaman maupun yang baru mulai mencoba berkebun di rumah.
Namun, meskipun terlihat sederhana, succulent tetap membutuhkan perawatan yang tepat agar tumbuh sehat dan tampil cantik dalam jangka panjang.
Dalam artikel ini, kami akan membahas panduan lengkap merawat succulent dengan cara yang praktis dan mudah dipahami. Mulai dari teknik penyiraman, pemilihan media tanam, kebutuhan cahaya, hingga kesalahan umum yang sering dilakukan. Jika Anda ingin succulent di rumah tumbuh subur dan tidak cepat mati, pastikan membaca sampai akhir.
Rahasia Penyiraman Succulent Agar Tidak Cepat Busuk
Kesalahan paling sering dalam merawat succulent adalah penyiraman yang berlebihan. Succulent merupakan tanaman yang mampu menyimpan air di dalam daun dan batangnya, sehingga tidak membutuhkan air sesering tanaman lain.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi media tanam. Sebelum menyiram, pastikan tanah benar-benar kering. Anda bisa mengeceknya dengan memasukkan jari ke dalam tanah sedalam kurang lebih dua hingga tiga sentimeter. Jika masih terasa lembap, tunda penyiraman.
Saat menyiram, lakukan secara menyeluruh tetapi tidak terlalu sering. Air harus mencapai akar, namun tidak boleh menggenang di dasar pot. Genangan air dapat menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati perlahan. Pada cuaca hangat, biasanya succulent cukup disiram satu hingga dua kali dalam dua minggu. Sementara pada cuaca dingin, kebutuhan air akan jauh berkurang dan bisa cukup disiram satu kali dalam sebulan.
Gunakan alat penyiram dengan ujung kecil agar air langsung mengenai tanah dan tidak membasahi daun terlalu lama. Daun yang sering basah berisiko mengalami pembusukan.
Media Tanam yang Tepat Menentukan Umur Succulent
Media tanam memiliki peran besar dalam kesehatan succulent. Tanah yang baik adalah tanah yang mampu mengalirkan air dengan cepat dan tidak menyimpan terlalu banyak kelembapan.
Pilihan terbaik adalah media tanam khusus succulent atau kaktus yang biasanya mengandung pasir kasar, perlite, atau batu apung. Campuran ini membantu air mengalir keluar dengan cepat sehingga akar tetap sehat.
Jika Anda ingin membuat media tanam sendiri, campurkan tanah taman, pasir kasar, dan perlite dengan perbandingan seimbang. Hindari penggunaan tanah yang terlalu padat karena dapat menghambat sirkulasi udara dan membuat akar sulit bernapas.
Selain itu, pastikan pot yang digunakan memiliki lubang drainase. Tanpa lubang drainase, sebaik apa pun media tanamnya, succulent akan sulit bertahan hidup.
Kebutuhan Cahaya untuk Warna Daun yang Indah
Succulent sangat menyukai cahaya. Tanpa cahaya yang cukup, tanaman akan tumbuh memanjang, lemah, dan kehilangan bentuk alaminya. Idealnya, succulent mendapatkan cahaya matahari langsung sekitar enam jam setiap hari.
Letakkan tanaman di dekat jendela yang mendapatkan sinar matahari pagi atau sore. Untuk jenis succulent yang daunnya lebih lembut, cahaya terlalu terik bisa menyebabkan daun terbakar. Jika hal ini terjadi, pindahkan tanaman ke tempat dengan cahaya terang namun tidak langsung.
Agar pertumbuhan merata, putar posisi pot secara berkala. Cara ini membantu semua sisi tanaman mendapatkan cahaya yang seimbang dan mencegah tanaman tumbuh miring ke satu arah.
Pada cuaca dingin atau saat cahaya matahari berkurang, Anda bisa memindahkan tanaman ke tempat yang lebih terang agar tetap mendapatkan pencahayaan yang cukup.
Memilih Pot yang Tepat, Jangan Asal Cantik
Pot bukan hanya soal tampilan, tetapi juga berpengaruh besar pada kesehatan succulent. Pilih pot dengan ukuran yang sesuai dengan akar tanaman. Pot yang terlalu besar akan menahan lebih banyak air dan meningkatkan risiko akar membusuk.
Pot berbahan tanah liat sangat disarankan karena mampu menyerap kelembapan berlebih dan membantu tanah lebih cepat kering. Jika menggunakan pot plastik, pastikan drainasenya sangat baik dan penyiraman dilakukan dengan lebih hati-hati.
Warna pot juga bisa diperhatikan. Pot berwarna terang membantu menjaga suhu tanah agar tidak terlalu panas, terutama jika tanaman diletakkan di area yang mendapatkan banyak cahaya.
Kesalahan Kecil yang Bisa Membuat Succulent Mati Perlahan
Meskipun dikenal mudah dirawat, succulent tetap bisa rusak jika perawatannya keliru. Penyiraman berlebihan adalah penyebab utama kegagalan dalam merawat tanaman ini. Selain itu, kurangnya cahaya juga sering membuat tanaman kehilangan bentuk dan warnanya.
Kesalahan lainnya adalah penggunaan media tanam yang tidak sesuai. Tanah yang terlalu padat akan menyimpan air terlalu lama dan membuat akar tidak sehat. Selalu pastikan media tanam memiliki drainase yang baik.
Penutup: Rawat dengan Sederhana, Nikmati Keindahannya Lama
Merawat succulent sebenarnya tidak rumit. Kuncinya adalah keseimbangan antara air, cahaya, dan media tanam. Dengan memahami kebutuhan dasar tanaman ini, Anda bisa menikmati keindahan succulent dalam waktu yang sangat lama.
Lebih baik menyiram lebih jarang daripada terlalu sering. Pastikan tanaman mendapatkan cahaya yang cukup dan gunakan pot serta media tanam yang tepat. Jika perawatan dilakukan dengan benar, succulent akan menjadi hiasan rumah yang menenangkan dan memanjakan mata setiap hari.
Siap membuat rumah Anda lebih hidup dengan succulent yang sehat dan indah? Kami yakin, setelah memahami panduan ini, Anda tidak akan lagi takut gagal merawat tanaman kecil yang luar biasa ini.